Oleh Endy J Kurniawan.
Saat signing buku “Think Dinar” dan “Think Gold” saya senang sekali menuliskan ‘pesan’ berbunyi “selamat memulai investasi hakiki”. Apa makna sebenarnya? Apakah investasi hakiki masih valid disematkan pada emas dan perak? Apalagi saat ini. Sebagian investor logam mulia sedang galau. Emas dan perak seperti kehilangan tenaga. Mereka yang risau ini biasanya adalah investor logam mulia pemula atau investor lama tapi bermain di pasar komoditas yang mengharapkan keuntungan jangka pendek dari transaksi maya.
Mari kita mulai kuliti dengan membahas “lawan” dari emas dan perak yaitu uang kertas. Uang kertas selalu menemui masalah ketika ditakar nilainya dengan benda dan jasa. Ini seperti menimbang apel di satu sisi timbangan dengan kertas di sisi timbangan yang lain. Apel tak pernah berubah banyak beratnya. Untuk membuatnya setimbang, perlu tumpukan kertas yang sangat banyak. Bahkan karena kertas itu dibuat makin tipis dan tak bermutu, perlu kertas yang terus lebih banyak lagi. Demikian kondisi uang kertas saat ini yang terus kehilangan daya beli. Perlu makin banyak uang untuk membeli benda yang sama meski di lembaran uang ditulis angka-angka yang semakin membesar. Angka yang tertulis itulah yang disebut nominal. Itulah ilustrasi dari inflasi yang kita alami sebagai bagian tak terpisahkan dan bumbu ekonomi. Daya beli beda lagi. Daya beli adalah nilai benda itu jika dipertukarkan dengan benda lain. Inilah yang sebaliknya secara stabil dimiliki emas dan perak. Nilai keduanya bisa saja tak naik tinggi, tapi tetap berharga untuk ditukar dengan barang dan jasa. Nilai keduanya bahkan secara konsisten naik melebihi inflasi, sehingga siapa pun yang menyimpan asetnya tidak pernah merasa rugi. Untuk menggambarkan ini, Al-Ghazali dengan sederhana menyebut emas dan perak “Bukanlah harga, tapi menjadi cermin yang mengambarkan harga-harga.”


Follow @endykurniawan dan @GeraiDinarPKL di Twitter dan baca buku “Think Gold – A-Z Investasi Emas” untuk belajar bagaimana “Membeli Masa Depan dengan Harga Hari Ini”
0 comments:
Posting Komentar