Grafik Harga Dinar dalam Rupiah dan Dollar

grafik harian

Performa Harga Dinar dalam Jangka Pendek & Panjang

Senin, 30 Mei 2011

Penerapan Uang Emas Tergantung Kemauan Negara

Mata uang berbentuk koin
News : http://www.pkesinteraktif.com/

Jakarta, (30/5). Para aktifis ekonomi syariah yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Pegiat Ekonomi Syariah bersikap bahwa penerapan tentang emas sebagai mata uang dalam transaksi tergantung oleh sikap dan kemauan negara. Jika ingin negara selamat dari krisis keuangan global dan memiliki ketahanan  keuangan hendaknya negara mempersiapkan emas sebagai aset negara dan sebagai stabilitas monetar nasional. Jika tidak, ketahanan keuangan nasional sangat riskan sekali apalagi ditengah derasnya laju inflasi.

Demikian sebuah kesimpulan yang diambil dalam acara kajian ekonomi syariah yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahmi Pegiat Ekonomi Syariah, Jumat kemarin (27/5) di gedung Bank Syariah Mandiri (BSM) Jakarta.

Dimata pengamat dan sekaligus peneliti dari Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (DPbs-BI), Ascarya mengatakan, tak perlu ragu lagi pemerintah melakukan hal ini bahkan masih beridealisme dalam menggunakan uang kertas. Hal ini disebabkan pelopor kapitalisme saat ini telah berupaya untuk menempatkan emas sebagai cadangan negara dan pengendali kontrol terjadinya krisis keuangan.

Ia menyebutkan, jika saat ini Amerika dan Inggris telah memburu emas di berbagai negara – negara berkembang dan untuk disimpannya sebagai ketahanan keuangan. Curangnya mereka membeli kepada negara-negara berkembang  termasuk Indonesia tersebut dengan uang kertas dan mereka tahu penggunaan uang kertas adalah sumber dari inflasi.

”Dengan realitas ini hendaknya pemerintah melakukan terobosan dengan penerapan emas sebagai alat transaksi keuangan,”paparnya.

Sementara, Muhaimin Iqbal, pemilik usaha  Dinar dan Dirham, mempertegas bahwa tak perlu lagi khawatir dengan Amerika yang saat ini menguasai emas di Indonesia. Ia melihat bahwa Amerika saat ini hanya memiliki emas sebesar 25 persen dari jumlah emas dunia. Maka mereka saat ini belum bisa melakukan monopoli  terhadap penguasaan emas dunia.

Sebelum terlambat dan hanya sebagai penonton saja, Muhaimin Iqbal memaparkan bangsa Indonesia harus memiliki sikap yang jelas. Jika pemerintah enggan melaksanakannya, hendaknya antara komunitas masyarakat menerapkan emas sebagai alat transaksi atau investasi.

”Maka dari itu diantara kita harus memulainya  bagaimana menyimpan harta kita dengan emas, jangan sampai orang lain (negara lain)  membeli emas dengan uang kertas dan jika ini dilakukan terus menerus akan terjadi perampokkan harta dan kita tak memiliki apa-apa,”ujarnya.[gus]

0 comments:

Posting Komentar