Grafik Harga Dinar dalam Rupiah dan Dollar

grafik harian

Performa Harga Dinar dalam Jangka Pendek & Panjang

Kamis, 09 Juni 2011

Investasi Apa yang Paling Baik?

Oleh Ahmad Ghozali (http://ahmadgozali.com)

"Produk investasi apa yang paling baik?"

Pertanyaan ini seringkali ditanyakan dalam setiap kesempatan, dan seringkali saya juga tidak bisa menjawabnya. Kenapa tidak bisa dijawab? Karena bagi saya ada banyak faktor untuk menentukan investasi yang terbaik. Dan bagi setiap orang, jawabannya juga bisa berbeda-beda. 


Kalau investasi yang untungnya paling besar yang mana? Begitu celetuk salah seorang yang tetap memaksa saya untuk bisa memberikan jawaban generik baginya. Maka saya pun balik bertanya, apakah investasi yang untungnya paling besar adalah investasi yang paling baik? Saya rasa tidak. Keuntungan paling besar bukan berarti investasi itu paling baik. Buat apa keuntungan besar tapi risikonya tinggi, atau keuntungan besar tapi tidak likuid alias sulit dijual kembali. 


Lalu apa yang perlu dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan apakah suatu produk investasi itu baik atau tidak? Setidaknya ada 3 hal yang harus dipertimbangkan ketika menilai sebuah produk keuangan. Yaitu hasil, risiko, dan likuiditas. 



  1. Hasil Yang dimaksud dengan hasil di sini adalah potensi hasil baik itu berupa bagi hasil atau penghasilan rutin, dan juga berupa kenaikan harga dari sebuah produk investasi. Semakin besar hasil, semakin baik sebuah investasi, tentunya dengan tetap mempertimbangkan faktor risiko dan likuiditasnya. 

  2. Risiko Tentu saja setiap produk investasi memiliki risikonya masing-masing. Secara mudah, risiko disini bisa kita artikan sebagai kemungkinan untuk merugi. Baik itu merugi dalam arti harganya turun, maupun biaya-biayanya terlalu besar jika dibandingkan dengan hasil investasinya sehingga hasil akhirnya menjadi rugi juga. Semakin kecil risikonya, semakin baik investasinya, Tentunya saja dengan tetap mempertimbangkan hasilnya juga. 

  3. Likuiditas Likuiditas di sini maksudnya adalah seberapa cepat produk investasi bisa dijadikan sebagai uang. Investasi perlu dinilai likuiditasnya karena tidak bisa membayar sesuatu langsung dengan produk investasi misalnya bayar dengan deposito, bayar dengan tanah, atau bayar dengan emas. Lazimnya alat bayar adalah uang, maka investasi juga perlu dipertimbangkan seberapa cepat ia bisa berubah kembali menjadi uang. Dirubah menjadi uang bukan hanya seberapa cepat ia bisa dijual, tapi juga digadaikan atau dijadikan sebagai agunan pinjaman. Semakin likuid, akan semakin baik investasi tersebut.

Ketiga kriteria di atas akan saling berkaitan satu sama lain dalam sebuah produk investasi. Biasanya, hasil dan risiko akan selalu berjalan beriringan. Semakin besar hasil, semakin besar pula risikonya. Dan biasanya, semakin likuid sebuah investasi, semakin kecil pula hasilnya. Maka investasi terbaik adalah yang hasilnya cukup besar, dengan batasan risiko yang bisa kita tanggulangi, dan memiliki likuiditas sesuai penggunaan dananya. Begitu juga ketika mempertimbangkan produk investasi A dan B, bisa kita timbang 3 aspek di atas. Mana yang risikonya paling rendah, hasilnya paling tinggi, dengan likuiditas tercepat.

0 comments:

Posting Komentar